rss

Senin, 25 Januari 2010

BEBERAPA pembaca menghubungi via telepon, menyarankan untuk menyajikan suatu pengatar tentang buku elektronik. (Sajian ini menyela seri menelusuri cara anak belajar sain untuk merespon pembaca). Dalam bahasa Inggris buku elektronik mempunyai padanan kata electronic book, sering juga dituliskan sebagai ebook atau ecobook. Nama pasarnya adalah e-book. Buku elektronik merupakan suatu media digital yang mempunyai kemiripan dengan buku cetak konvesional. Buku elektronik dibaca dengan komputer atau alat khusus yang sengaja dibuat untuk itu yang disebut e-book reader (pembaca buku elektronik) atau e-book devices (piranti buku elektronik). Sebuah buku elektronik berupa teks elektronik. Media digital (sebagai lawan dari media analog) merupakan suatu media elektronik yang beroperasi berdasarkan kode-kode angka. Dewasa ini, kode angka yang paling banyak dipakai adalah bilangan binair, bilangan berbasis dua, yaitu bilangan yang memilki dua buah angka saja: dan  Angka ini sesuai dengan keadaan listrik: mati atau hidup, padam atau menyala. Sistem binair ini sesuai dengan cara kerja listrik yaitu, mengalir atau berhenti sehingga membuat lampu menjadi menyala atau padam. Setiap satu susunan urutan 0 dan 1 tertentu. 0 dan 1ini dibaca sebagai kumpulan informasi. Satu kombinasi tertentu mewakili satu informasi tertentu. Alat pembaca informasi digital ini sudah kita kenal lama yaitu komputer. Media digital, seperti audio digital dan video digital, dapat dibuat berdasarkan susunan berurutan antara 0 dan 1 untuk mewakili informasi yang akan disampaikan dengan menggunakan alat pemroses informasi. Informasi ini ditulis dalam bentuk teks elektronik. Gambar 2 menunjukkan padanan antara system binair dengan system bilangan yang biasa kita kenal. Teks elektronik (e-text, atau etext) merupakan suatu teks yang berbentuk serangkaian urutan angka yang mewakili suatu informasi yang dapat dibaca dengan piranti elektronik khusus. Teks elektronik dapat disusun baik berbentuk buku (disebut buku elektronik) maupun berbentuk koran (disebut koram elektronik). Piranti pembaca buku elektronik (e-book reader) merupakan suatu piranti yang digunakan untuk membuat buku elektronik dapat ditampilkan seperti layaknya buku cetakan sehingga dapat dibaca. Ini suatu piranti, alat, jadi bukan suatu program. Gambar 3 merupakan salah satu contoh dari piranti pembaca buku elektronik dengan nama pasar Sony yang mulai dipasarkan sejak 2006 yang lalu. Departemen Pendidikan Nasional juga telah memproduksi buku sekolah elektronik (BSE) yang dapat dikunjungi dan diunduh melalui www.depdiknas.go.id dan http://bse.depdiknas.go.id. BSE ini diproduksi untuk merespon keluhan masyarakat atas harga buku yang saat ini relative mahal. (Salah satu faktor harga buku menjadi mahal karena dicetak berwarna dan dengan kertas yang bagus). Mungkin sebaiknya dipikirkan untuk mencetak ala India, kertas buram dan tidak berwarna agar harga dapat ditekan. Lihat Gambar 4 sebagai salah satu contoh BSE terbitan Depdiknas. Karena dapat diunduh bebas dari internet maka tentu dapat diperbanyak dalam bentuk CD. Dengan begitu harga buku memang dapat ditekan. Namun, untuk membaca buku tersebut diperlukan alat bantu yaitu komputer. Miurah bukunya, mahal alat untuk membacanya. Kabarnya, Depdiknas juga akan meproduksi piranti pembacanya. Kita tentu harus beli piranti itu juga. Selain tambah ekstra piranti/komputer, membaca tampilan elektronik juga perlu diwaspadai. Mata kita akan menerima langsung cahaya dari layer kaca. Dalam jangka waktu yang lama kita akan mengalami RSI (Repitition Symtoom Injury) gejala rasa sakit karena melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dari segi gaya seseorang menangkap informasi yang meliputi visual, auditorial dan kinestetik, tampilan buku ajar secara elektronik tidak dapat menandingi buku ajar cetak. Dengan buku elektronik, siswa tidak dapat melakukan kerja corat-coret langsung pada buku itu seperti yang dilakukan pada buku cetak. Maka, BSE kurang cocok dengan modalitas gaya belajar setiap siswa. Inilah beberapa kelemahan yang mugkin perlu dipertimbangkan lagi saat kita akan menggunakan BSE. Tentu dari BSE dapat dicetak menjadi buku biasa. Namun, itu berarti harus ada ekstra alat priter, ekstra tinta dsb. Jadi, juga akan lebih mahal lagi. Semoga!**
(Sumber: www.pontianakpost.com/berita)

0 komentar: