rss

About Me

Foto saya
Saya seorang yang selalu ingin belajar dan mengajar demi kepentingan publik dan masyarakat.

Rabu, 25 November 2009

Menggugah Perspektif Masyarakat Terhadap Paradigma Baru Sistem Pendidikan (Nasional)

Menggugah Perspektif Masyarakat Terhadap Paradigma Baru
Sitem Pendidikan (Nasional)
Pendahuluan
Berbicara mengenai sistem pendidikan dinegara kita tercinta ini, seolah tidak ada habis-habisnya memicu kontroversi dan polemik berkepanjangan yang terus bergulir ditingkahi dengan komentar yang memunculkan pemeo seperti “ganti pimpinan (menteri) berarti ganti kebijakan (sistem)” atau “tahun ajaran baru, ganti buku baru”, apakah ini sudah menjadi “suratan takdir“ bagi anak bangsa ini yang harus dijalani dalam proses menuju perbaikannya ? Dipersilahkan anda untuk mencari jawaban yang paling pas menurut kaidah dan persepsi masing-masing, dengan tanpa meninggalkan pengertian bahwa segala sesuatu itu pasti akan mengalami perubahan dan hanya satu yang tidak dapat berubah yaitu perubahan itu sendiri.
Dunia pendidikan (nasional) dirasakan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan teknologi, informasi maupun dunia bisnis yang seharusnya seiring sejalan dalam perkembangannya mengikuti tuntutan dan zamannya, apakah karena dunia pendidikan lebih banyak dan harus berorientasi kepada human investment katimbang memikirkan profit and lost yang bernaung dalam suatu wadah/lembaga dengan embel-embel nirlaba ? Mungkin ini suatu fenomena yang sering terjadi dalam dunia pendidikan (nasional) manakala kita ingin maju dan dihadapkan pada tantangan globalisasi disemua sektor.
Dan sebagai konsekuensinya yang muncul ketika kita ingin mewujudkan harapan cita-cita mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dapat terwujud adalah bagaimana agar masyarakat mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) terhadap perkembangan dunia pendidikan ini mengingat dalam membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan tidak cukup hanya dengan memiliki spirit semata yang lebih konkrit lagi adalah terbentuknya suatu keinginan atau political will dan komitmen yang kuat dari segenap lapisan masyarakat.
Paradigma Baru Sitem Pendidikan
Dalam upaya menjawab kebutuhan dan tantangan dunia global saat ini, paling tidak ada dua aspek dalam sistem pendidikan yang dapat kita jadikan bahan kajian dan kita gali untuk dilakukan perubahan menjadi paradigma baru yang berlaku.
Aspek pertama adalah dalam hal metode pembelajaran, sejak dahulu metode pembelajaran kita selalu berorientasi dan bersumber hanya kepada guru dan berlangsung satu arah (one way), kita sepakat bahwa metode ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi dengan tanpa mengenyampingkan bahwa GURU itu tetap harus menjadi insan yang patut di Gugu dan di tiRu. Sudah saatnya kini orientasi berubah tidak hanya kepada satu sumber saja (Guru), tetapi harus dilakukan berorientai kepada siswa dan secara multi arah, dengan terjadinya proses interaksi ini diharapkan akan menstimulir para siwa untuk lebih menumbuhkan tingkat kepercayaan dirinya, proaktif, mau saling bertukar informasi, meningkatkan keterampilan berkomunikasi, berfikir kritis, membangun kerja sama, memahami dan menghormati akan adanya perbedaan pendapat dan masih banyak harapan positif lainnya yang lahir dari adanya perubahan tersebut serta pada akhirnya siswa akan dihadapkan pada realitas yang sebenarnya dalam memandang dan memahami konteks dalam kehidupan kesehariannya.
Aspek kedua adalah menyangkut manajemen lembaga pendidikan itu sendiri, seperti kita alami selama ini dimana pada waktu sebelumnya sekolah hanya bergerak dan beroperasi sendiri-sendiri secara mandiri, maka dalam konteks pembelajaran masa kini dan kedepan setiap sekolah harus mempunyai dan membangun networking antar lembaga pendidikan yang dapat saling bertukar informasi, pengetahuan dan sumber daya, artinya sekolah lain sebagai institusi tidak lagi dipandang sebagai rival atau kompetitor semata tetapi lebih sebagai mitra (counterpart).
Memang jika kita pikirkan kembali kedua aspek paradigma baru ini dalam implementasinya tidak akan semudah seperti membalik telapak tangan, akan banyak ekses maupun aspek lainnya yang harus dipikirkan seperti misalnya berakibat akan adanya perubahan dan peran sebuah lembaga pendidikan yang selama ini kita pahami. Namun melalui konteks perubahan ini kelak akan jelas terlihat bagaimana sektor pendidikan akan dapat bersinergi dan seiring sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, pengetahuan dan bisnis sekalipun, karena ouput dari suatu pendidikan menjadi lebih berkualitas.
Implementasi Paradigma Baru Sisdiknas
Output yang bagaimana yang dapat kita harapkan dari suatu proses perubahan pendidikan dalam menuju kearah peningkatan kualitas adalah tergantung dari bagaimana kita mengimplemantisakan, dengan tetap berkomitmen dan berpegang pada aspek perubahan paradigma baru sistem pendidikan dan stressing nya difokuskan terhadap hal-hal berikut ini : (R.Eko Inrajit, 2006, Halaman 379)
1.Sistem Pendidikan harus diimplementasikan dengan berpegang pada prinsip “muatan lokal, orientasi global”
2.Konten dan kurikulum yang dibuat harus berbasis pada penciptaan kompetensi siswa (kognitif, afektif dan psikomotorik)
3.Proses belajar mengajar harus berorientasi pada pemecahan masalah riil dalam kehidupan, tidak sekedar mengawang-awang (problem base learning)
4.Fasilitas sarana dan prasarana harus berbasis teknologi informasi agar dapat tercipta jejaring pendidikan antar sekolah dan lembaga lainnya
5.Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidkan harus mempunyai kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelejensia peserta didik
6.Manajemen pendidikan harus berbasis sekolah ? Sistem informasi terpadu untuk menunjang proses administrasi dan strategis
7.Otoritas pemerintah daerah diharapkan lebih berperan dalam menunjang infrastruktur dan suprastruktur pendidikan ? Sesuai strategi otonomi daerah yang diterapkan secara nasional.
Penutup
Kita sepaham dan sepakat pada akhirnya bahwa “nasib” keberhasilan anak bangsa ini untuk dapat berkompetisi dan berhasil memenangkan persaingan di segala sektor di era global ini berada pada institusi pendidikan
Dalam upaya menciptakan keunggulan kompetitif ini, masyarakat perlu berpartisipasi secara aktif untuk dapat menumbuhkan dan menciptakan inovasi yang berharga bagi perkembangan dunia pendidikan, karena tanpa ada inovasi yang signifikan, pendidikan nasional hanya akan menghasilkan output yang tidak mandiri, kurang percaya diri dan selalu akan tergantung pada pihak lain.
Dalam perspektif masyarakat terhadap pendidikan harus mampu menjembatani dan mengatasi kesenjangan antara proses, hasil dan pengalaman selama dibangku sekolah dengan kenyataan tuntutan hidup yang riil.
Dalam era globalisasi ini tantangan pendidikan menjadi tidak terbatas (waktu, lokasi dll), jika kita (masyarakat) berdiam diri dan tidak mempunyai keinginan untuk melakukan suatu perubahan kearah perbaikan, maka bersiap-siaplah kita sebagai bangsa akan termajinalisasikan secara alami.
Semoga hal ini tidak akan terjadi, bagaimana menurut anda ……………….?
Tangerang, 27 Juni 2007
Ditulis oleh :
Endang Suryana
Pemerhati dan Praktisi Pendidikan dan Pelatihan
Mitra Consulting & Training (MCT Foundation)
Kepustakaan :
David McNally & Karl D.Speak (2004), Be Your Own Brand, Penerbit Gramedia Jakarta
Jansen H. Sinamo & Agus Santosa (2002), Pemimpin Kredibel, Pemimpin Visioner, Penerbit Institut Darma Mahardika, Jakarta
R.Eko Indrajit & R.Djokopranoto (2006), Manajemen Perguruan Tinggi, Penerbit Andi Yogjakarta
Suyanto, Prof, Ph.D (2006), Dinamika Pendidikan Nasional, Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, Jakarta
———————————————————————————————————-
Biodata Singkat Penulis
Nama Lengkap : Endang Suryana
Jenis Kelamin/Status : Laki-Laki / K3
Tempat & Tgl Lahir : Bogor, 07 Nopember 1951
Alamat : Perumahan Pengayoman Jalan Banding IV Blok D8/17
Tangerang 15118
Telepun : 021-5531461 ; Mobile 0816779900
eMail : endangsuryana06@yahoo.co.id
Pendidikan : S2 Manajemen (STIE Jakarta)
S1 FISIP (Universitas 17 Agustus)
ATMI – Jakarta
Profesi : Managing Partner (MCT Foundation)

SISTEM KOMUNIKASI PERENCANAAN PENDIDIKAN

oleh : nurlina SS SPD
Karena lingkungan lembaga pendidikan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman, maka diperlukankomunikasi dalam hal sistem perencanaan pendidikan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, penyusunan perencanaan, pengawasan, evaluasi, serta perumusan kebijakan yang sangat memerlukan komunikasi sebagai bahan pendukung pada perencanaan pendidikan. Dalam hal ini diperlukan suatu sistem pendekatan yaitu perencanaan pendidikan partisipatori.

Dalam perencanaan pendidikan memerlukan beberapa konsep mengenai perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan organisasi pendidikan akan perencanaan akibat perubahan lingkungan, ciri-ciri sistem yang akan dipakai dalam perencanaan, dan beberapa teori perencanaan. Hudson menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive, synoptic, dan incremental yang dikatakan sebagai taxonomy.
Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah. Perencanaan partisipatori banyak melibatkan orang-orang daerah yang memiliki kepentingan atas obyek yang direncanakan.
karena itu perencanaan partisipatori, memerlukan informasi dari masyarakat dalam arti perlu pendekatan pada masyarakat untuk melaksanakan perencanaan pendidikan pada satu tempat (daerah). Dalam arti hubungan lembaga pendidikan dengan komunikasinya merupakan dasar untuk memudahkan pelaksanaan perencanaan pendidikan partispatori seperti kebiasaan lembaga pendidikan dan masyarakat bekerja sama membangun pendidikan. Komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan realisasi teori common sense dalam komunikasi, bukan teori kompetisi atau teori kontrol.
Misi, Tujuan, dan Program Perencanaan
Setiap perencanaan pada umumnya memiliki satu tujuan perencanaan yang mencakup langkah keseluruhan perencanaan, mulai perencanaan strategi sampai keperencanaan operasional. Dengan demikian proses perencanaan melalui tahap-tahap seperti:
1. Menentukan kebutuhan dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan atau masalah yang muncul.
2. Melakukan forecasting, menentukan program, tujuan, misi perencanaan.
3. Menspesifikasi tujuan.
4. Menentukan standar performan.
5. Menentukan alat/metode/alternatif pemecahan
6. Melakukan implementasi dan menilai
7. Mengadakan reviu.
Karena itu perencanaan pendidikan memerlukan akuntabilitas dan kontrol agar sesuai dengan lapangan kerja dalam perencanaan pendidikan, sehubungan dengan usaha menciptakan iklim organisasi pendidikan yang hangat. Dalam hal ini diperlukan kerjasama dengan masyarakat. Sebab kegiatan perencanaan pendidikan pada umumnya tidak pernah bisa dilepaskan dari masyarakat, terutama pada masyarakat yang ada di sekitarnya.
Itu sebabnya mengapa perlu komunikasi dengan masyarakat, semua itu ada hubungannya di mana saling memberi, saling mendukung, dan saling menguntungkan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat. Karena masyarakat turut bertanggungjawab terhadap kemajuan dan kelancaran proses pendidikan dalam lembaga pendidikan. Karena masyarakat sudah menjadi bagian kegiatan yang penting dalam mengendalikan roda perjalanan organisasi pendidikan. Sehingga masalah yang muncul baik dari lembaga sendiri maupun di masyarakat dapat diselesaikan dengan mudah dan lebih tuntas.
Khusus para perencana pendidikan lebih-lebih perencanaan yang bersifat partisipatori yang perencanaan dilakukan bersama di antara pecinta pendidikan yaitu lembaga pendidikan dan warga masyarakat. Mereka yang dapat mempengaruhi pendidikan dan dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang di sebut stakeholder.
Referensi:
Pidarta, Made, 2005, Perencanaan Pendidikan Partisipatori, Jakarta, P.T Asdi Mahasatya, Cetakan ketiga.

Ada komentar tentang artikel ini :
ACTION SOLUTION
Rabu, 16 April 08 - oleh : J4CK
sodara jidan i agree with U Indonesian people cm bisa komentar aja.yang ada cuma masalah semakin ribet tanpa solusi yang tepat.mari kita blajar dr lagu linkin park “WHAT I’VE DONE (FOR INDONESIA)”?!!!??

Perencanaan Pendidikan Murah Berkuwalitas
Kamis, 31 Januari 08 - oleh : Mega Cilik
Al Hamdulillah
Masih ada orang yang peduli Pendidik- an seperti Anda. Tolong dong rencanakan bagaimana agar pendidikan murah namun tepat berkuwalitas hususnya pendidikan tinggi aq tunggu Anda di Royani.Mega@Yahoo.co.id ok..
salaam

masyarakat peduli?????????
Minggu, 02 Desember 07 - oleh : afa
pada dasarnya saya setuju dengan apa yang anda tulis dan komentar yang di tulis oleh bapak hasan bisri.
Tapi masalahnya sekarang apakah masyarakat peduli dengan pendidikan Indonesia? ini merupakan tanda tanya besar dan juga PR bagi para penyelenggara pendidikan.

Pentingnya Komunikasi Pendidikan
  oleh : HASAN BASRI
Saya tertarik atas tulisan sdr.i Nurlina atas perhatiannya terhadap sistem komunikasi pendidikan, karena dalam perencanaan pendidikan dibutuhkan komunikasi yang baik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, agar tercipta kultur pendidikan yang lebih kompetitif. Ini wacana baru yang perlu dikembangkan dan didiskusikan serta dapat dijadikan penelitian lebih lanjut. Dari Hasan Basri, Mah.prog.magister Statistika ITS-Surabaya.

MENGENAL MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh: Ardiani Mustikasari, S. Si, M. Pd
 
A.      LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
 
B. PERMASALAHAN
1. Apakah media pembelajaran?
2. Bagaimana manfaat media pembelajaran?
 
C. PEMBAHASAN
1. Arti media pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan  guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.      
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
 
2. Manfaat media pembelajaran
  Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
 
2.       Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
 
3.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
 
4.       Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
 
5.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
 
6.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
 
7.       Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
 
8.       Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
 
D. KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.

Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.      Media audio
2.      Media cetak
3.      Media visual diam
4.      Media visual gerak
5.      Media audio semi gerak
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio visual diam
8.      Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1.      audio                                          : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2.      cetak                                          : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.      audio-cetak                                : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.      proyeksi visual diam                  : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.      proyeksi audio visual diam         : film bingkai slide bersuara
6.      visual gerak                                : film bisu
7.      audio visual gerak                      : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8.      obyek fisik                                  : Benda nyata, model, spesimen
9.      manusia dan lingkungan            : guru, pustakawan, laboran
10.  komputer                                    : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1.      media yang tidak diproyeksikan
2.      media yang diproyeksikan
3.      media audio
4.      media video
5.      media berbasis komputer
6.      multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.


A. MEDIA VISUAL
1.      Media yang tidak diproyeksikan
  1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
  2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
  3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      gambar / foto: paling umum digunakan
2)      sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3)      diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4)      bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5)      grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2.      Media proyeksi
1.      Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
-          Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-          Membuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO
1.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2.      Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1.      Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2.  Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

PENELUSURAN BIBIT BERPRESTASI SEKOLAH MENENGAH ATAS / KEJURUAN ( PB2SMAK )

PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
TH 2009/2010 

a.      Deskripsi
Penelusuran Bibit Berprestasi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ( PB2SMAK ) merupakan program seleksi bagi siswa-siswi SMA & SMK untuk memasuki Program Diploma III Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melalui program seleksi tanpa ujian tertulis sebagai upaya untuk menjaring calon mahasiswa UGM yang memiliki kemampuan akademik, ketrampilan teknik dan kematangan pribadi, yang ditunjukkan dengan prestasi yang telah dicapai di Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. 
b.      Maksud dan Tujuan
1.      Menciptakan jaringan kerjasama
2.      Menumbuhkan budaya kompetisi
c.      Sasaran
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia 
d.      Ketentuan dan Syarat Calon

1.      Warga Negara Indonesia
2.      Peserta seleksi diusulkan secara resmi oleh Kepala Sekolah. Program Diploma yang ditawarkan adalah Teknik Elektro, Teknik Geomatika, Teknik Mesin, Teknik Sipil.
Ketentuan pemilihan Program Diploma sebagai berikut :
a.      Siswa dari SMA Jurusan IPA dapat memilih 2 program studi.
b.      Siswa dari SMA Jurusan IPS hanya boleh memilih Program Studi Teknik Geomatika (D3).
c.      Siswa dari SMK boleh memilih dua program studi, pilihan ke 1 sesuai dengan kejuruannya dan pilihan ke 2 hanya bisa memilih Teknik Geomatika (D3).
3.      Pada tahun akademik/ajaran 2008/2009 siswa duduk di tahun terakhir SMA / SMK Negeri/Swasta
4.      Setiap SMA atau SMK diberi kesempatan untuk mengajukan siswa-siswinya yang telah dipilih dan dipertimbangkan oleh sekolah masing-masing. Diutamakan siswa yang diusulkan merupakan siswa 10 terbaik di kelasnya dihitung dari semester 1 sampai dengan semester 5.
5.      Pengusulan calon disertai dengan Fotokopi Rapor yang disahkan oleh Kepala Sekolah, serta Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah, yang menyatakan bahwa calon tersebut akan dapat tekun dan berhasil dalam menyelesaikan pendidikan di Program Diploma Teknik Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
6.      Kemampuan membayar biaya pendidikan yang dibuktikan dengan Surat Kesanggupan Orangtua calon untuk membayar biaya pendidikan sampai selesai.
7.      Panitia hanya menerima pengusulan calon peserta secara kolektif dari sekolah (panitia tidak menerima dari individu/perorangan ). 
8.      Tidak mempunyai cacat tubuh yang dapat mengganggu kelancaran belajar.
9.      Peserta dapat melampirkan piagam/sertifikat prestasi akademik/kompetensi yang pernah diraih.
10.  Biaya pendaftaran sebesar Rp. 100.000,00 ( Seratus Ribu Rupiah ) per siswa. Biaya ini digunakan untuk keperluan administrasi pendaftaran di sekolah yang mengusulkan.
E. Prosedur Pendaftaran
Kepala Sekolah mengirimkan berkas pendaftaran berisi nama peserta dan semua persyaratan disertai bukti-bukti prestasi akademik calon peserta seleksi PB2SMAK yang ditujukan ke : 
   Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur PB2SMAK Tahun 2009
   Program Diploma Teknik 
   d.a  Program Diploma Teknik Elektro
    Fakultas Teknik
    Universitas Gadjah Mada 
    Jl. Yacaranda Sekip Unit IV, Bulaksumur, Yogyakarta 55283
    Tel. (0274) 6491302, (0274)561111
    Fax (0274) 542908
    Email : pb2smak@gmail. com
Contact Person : Prapto Nugroho (081904074313) , Moh. Fajri (08157950921)
Berkas pendaftaran dapat dikirim lewat pos atau disampaikan langsung ke panitia pendaftaran. Penerimaan berkas pendaftaran dilayani mulai tanggal  05 Januari 2009 sampai 20 Maret 2009 (Hari Senin – Jum’at, pukul 08.00–15.00 WIB) 
f.        Proses Seleksi
Proses seleksi menjadi wewenang dari panitia dan tidak dapat diganggu gugat. 
g.      Pengumuman dan Registrasi
1 Hasil seleksi akan disampaikan akhir 30 April 2009
2. Peserta yang diterima harus melakukan registrasi sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
3. Peserta yang diterima mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan peserta lain yang mengikuti tes tertulis Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma Fakultas Teknik UGM 
h.      Biaya Pendidikan
Peserta yang diterima diwajibkan membayar dana pendidikan seperti mahasiswa yang diterima melalui ujian tulis (PMB), sebagai berikut :
1.      SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), dibayarkan tiap semester selama menjadi mahasiswa UGM dan dibayarkan pada tiap awal semester.
2.      BOP (Biaya Operasional Pendidikan), dibayarkan tiap semester dan dibayarkan pada tiap awal semester.
3.      SPMA ( Sumbangan Pembinaan Mutu Akademik), dibayarkan pada saat diterima sebagai mahasiswa baru, SPMA dibayar hanya sekali selama menjadi mahasiswa UGM.
          Biaya Pendidikan Tahun Ajaran 2009/2010 meliputi:
Program Studi
SPP*
BOP*
SPMA*
DIII TEKNIK ELEKTRO
DIII TEKNIK GEOMATIKA
DIII TEKNIK MESIN
DIII TEKNIK SIPIL
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 2.500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 2.500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 3.500.000
Rp. 2.000.000
          *Biaya Pendidikan Tahun Ajaran 2009/2010 menunggu pada keputusan Rektor UGM 
i.         Lain-lain
1.      Kesempatan memperoleh beasiswa terbuka bagi semua mahasiswa yang memenuhi persyaratan
2.      Lulusan D III dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3.      Lowongan pekerjaan sangat terbuka
4.      Informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat di atas pada jam kantor atau bisa dilihat pada website berikut :  www.pdft.ugm. ac.id, www.dme.ugm. ac.id, www.dte.ugm. ac.id , www.geodesi. ugm.ac.id
5. Hasil seleksi akan dikirimkan ke sekolah masing-masing.

dari millis getting started course, Sumber : http://www.pdft. ugm.ac.id/

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PESERTA DIDIK

SUMBER BELAJAR
BANTUAN PENDIDIKAN

ANGGARAN PENDIDIKAN
LEMBAGA PENDIDIKAN

PERGURUAN TINGGI
UN

KURIKULUM
REGULASI